BERSATULAH INDONESIA-MALAYSIA

Karena Yahudi Suka Jika Kita Berpecah
Oleh : Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi
KITA harus membuka mata bahwa konflik antara Malaysia dan
Indonesia ini tidak terjadi dengan sendirinya. Ada unsur-unsur pemicu layaknya
api yang menimbulkan asap besar. Pertanyaannya siapakah pemantik api itu? Umat
Muslim? Bukan, karena kita hanya korban.
Pakar Melayu Prof. Dr. Dato’ Nik Anuar Nik Mahmud dari
Institut Alam dan Tamadun Melayu, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM)
mengamini bahwa ada intervensi pihak luar di balik perseteruan kedua Negara
serumpun muslim ini
Dalam memoar buku Thomas Raffles disebutkan, Barat harus
memastikan bahwa alam Melayu ini lemah. Untuk melemahkan, Raffles mengusulkan
dua buah strategi.
Pertama, imigran-imigran asing masuk ke Melayu supaya
kawasan ini tidak menjadi kawasan Melayu, melainkan majemuk (dibawa orang-orang
China dan India).
Kedua, pastikan bahwa raja-raja Melayu yakni Semenanjung,
Sumatera, Jawa dan sebagainya, tidak mengambil para ulama Arab menjadi
penasehat mereka. Jadi, tujuan mereka memang untuk memisahkan Arab dengan
Melayu.
Bersatunya antara Malaysia dan Indonesia membentuk Imperium
Islam Melayu inilah yang sangat ditakuti oleh Zionisme.
Mereka sadar Melayu adalah potensi kuat dalam membangkitkan
Islam dari tenggara Asia, maka itu jalur ini harus dihabisi, apapun caranya.
Dan pengalaman bangsa Indonesia yang kerap mudah diadu domba
adalah kunci yang selalu mereka pegang saat zaman devide et impera.
Yang juga kita harus faham adalah Thomas Stamford Raffles
sendiri seorang Freemason. Menurut Th Stevens dalam bukunya Tarekat Mason
Bebas, Raffles pada tahun 1813 dilantik sebagai mason bebas di bantara
“Virtutis et Artis Amici”. “Virtus” merupakan suatu bantara sementara di
perkebunan Pondok Gede di Bogor.
Perkebunan itu dimiliki Wakil Suhu Agung Nicolaas Engelhard.
Di situ Raffles dinaikkan pangkat menjadi ahli (gezel), dan hanya sebulan
kemudian dinaikkan menjadi meester (suhu) di loge “De Vriendschap” di Surabaya.
Raffles pula yang mendirikan Singapura modern yang kini
menjadi basis Israel di Asia Tenggara. Agen-agen zionis melalui Singapura adalah
penghasut sebenarnya dalam mengeruhkan hubungan sesama muslim Melayu.
Kebanyakan koruptor Indonesia pun bermukim di Singapura
setelah merampok uang hasil keringat anak-anak Indonesia dan rakyat jelata.
Singapura adalah sekutu zionis. Mereka tidak mau
menandatangani perjanjian extradisi dengan Indonesia semata-mata melindungi
koruptor ini karena mereka bawa banyak uang ke Singapura.
Untuk mengalihkan isu ini dari masyarakat Indonesia, mereka
akan coba cari isu supaya masyarakat Indonesia lebih fokus pada isu yang mereka
cipta.
Maka diwujudkanlah isu sekarang, konfrontasi
Malaysia-Indonesia. Melalui media sekular di Negara ini, mereka terus berupaya
agar rumpun Melayu bangga akan identitas negara-nya masing-masing. Agar kedua
negara mayaoritas muslim ini bangga atas nasionalismenya masing-masing.
Adanya inflitrasi Zionis di Malaysia juga bukan barang baru.
Beberapa tahun lalu mantan wakil perdana menteri Malaysia yang juga tokoh
oposisi, Anwar Ibrahim, pernah membeberkan fakta adanya keberadaan intelijen
Zionis di markas kepolisian federal Malaysia
Kala itu bersama dengan Kelompok Muslim, mereka menyatakan
memiliki dokumen yang memperlihatkan kemungkinan adanya intelijen Zionis
kedalam strategi informasi negara lewat perusahaan kontraktor bernama
“Osiassov”, yang melaksanakan proyek pengembangan sistem komunikasi dan
teknologi di markas besar polisi federal Malaysia.
Anwar Ibrahim menjelaskan bahwa perusahaan “Osiassov”
terdaftar di Singapura namun berkantor pusat di negara penjajah Zionis Tel
Aviv.
Menurut Anwar, kehadiran dua mantan perwira tentara Zionis
di perusahaan yang bersangkutan, adalah sepengetahuan petugas polisi senior
Malaysia dan Menteri Dalam Negeri Malaysia sejak jaman Syed Ahmad Albar.
Yakinlah, jika umat muslim Melayu tidak kembali ke ajaran
Islam sejati dimana tak ada ruang pada nasionalisme yang memberhalakan bangsa,
benih permusuhan itu akan selalu muncul, walau kedua Negara itu makmur dan
sama-sama beragama muslim.
Maka itu, bersatulah bangsa Melayu. Bersatulah di atas Panji
Islam yang akan membuka jalan tegaknya dienullah ini di tanah perjuangan kita,
tanah Melayu Darussalam, karena sesungguhnya Yahudi suka jika kita berpecah.
Sumber:https://www.facebook.com/sebarkandamaibersamaMISS