Senin, 08 April 2013

5 Perkara yang Akan Ditanyakan pada Hari Kiamat


Ditulis oleh  di Hadits | 0 Komentar

5 Perkara yang Akan Ditanyakan pada Hari Kiamat

5 Perkara yang Akan Ditanyakan pada Hari Kiamat
Beriman kepada hari kiamat merupakan salah satu rukun iman yang menjadi konsekuensi bagi setiap muslim, yang mana keimanan seseorang tidaklah sempurna tanpa beriman terhadapnya. Hari kiamat disebut juga hari akhir karena tidak akan ada hari lagi setalahnya. Dan di hari kiamat inilah setiap manusia akan mengetahui di mana ia akan hidup kekal, di surga atau neraka.
Mengenai hari kiamat ini, Allah dan RasulNya shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengabarkan kepada kita baik itu melalui ayat-ayat al-Qur’an maupun melalui Hadits-hadits yang mulia. Salah satu Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang menggambarkan keadaan hari kiamat adalah Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. Dalam Hadits tersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَا تَزُوْلُ قَدَمَا ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ.
Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi RabbNya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu): tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan, dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan serta apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya.” (HR. at-Tirmidzi no. 2416, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, jilid 10, hal 8, no. 9772 dan Hadits ini telah dihasankan oleh Syaikh Albani dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah no. 946)
Dalam Hadits tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan kepada kita bahwasanya, kelak di hari kiamat setiap Bani Adam (manusia) akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala mengenai 5 (lima) perkara, di antaranya adalah tentang:
  1. Umurnya
  2. Masa mudanya
  3. Hartanya (dari mana ia dapatkan)
  4. Hartanya (dalam hal apa ia belanjakan)
  5. Ilmu yang dimilikinya
Barangsiapa yang bisa menjawab dan mempertanggungjawabkan kelima perkara tersebut kelak di hari kiamat, maka dia akan menjadi orang yang beruntung. Dan dengan izin Allah, dia pun akan mendapatkan apa-apa yang telah Allah janjikan kepada hamba-hambaNya yang bertakwa berupa kenikmatan-kenikmatan surga. Namun apabila ia tidak bisa mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah, maka sungguh dia termasuk orang-orang yang celaka dan mendapatkan adzab yang pedih dariNya.
Semoga kita digolongkan oleh Allah ke dalam orang-orang yang bisa memanfaatkan umur, masa muda, harta, dan ilmu dengan sebaik mungkin agar kelak kita bisa mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah. Dan semoga Allah memudahkan kita untuk bisa berkumpul dengan orang-orang yang shalih dari kalangan Nabi dan Rasul serta orang-orang yang sejalan dengan mereka.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa Neraka.” (QS. al-Baqarah [2]: 201)


Balikpapan, 24 Rabi’uts Tsani 1434 / 7 Maret 2013


Kamis, 21 Februari 2013

Peperangan Utsman Bin Az-Zubair Dengan George Raja Afrika


Urusan Kita Makin Panjang Bersama Mereka
Pada tahun 26 Hijriyah, Utsman bin Az-Zubair diberangkatkan bersama sekelompok pasukan ke Afrika untuk membawa berita kemenangan. Ia pun berangkat dengan penuh semangat sampai berjumpa dan tinggal bersama kaum muslimin di sana. Setibanya di sana, teriakan dan takbir menggema di kalangan umat Islam. George, Raja Afrika, menanyakan apa yang terjadi. Ada yang bilang, “Sekelompok pasukan datang pada mereka.” Jelas demikian itu bisa menghancurkan kekuatannya. Selain itu, ia juga melihat Abdullah setiap hari di antara pasukan muslim berperang dari pagi hingga Siang. Ketika adzan dikumandangkan, terdengar seseorang dari pesuruh George berseru, “Barang siapa bisa membunuh Abdullah bin Sa’d, ia akan mendapatkan imbalan seratus ribu dinar, dan kunikahkan dengan putriku.”
Abdullah pun mulai mengkhawatirkan dirinya. Dalam pada itu, Ibnu Az-Zubair mendatangi Abdullah bin Sa’d dan berkata, “Suruh seseorang untuk menyerukan, ‘Barang siapa berhasil membawa kepala George, kuberi dia harta rampasan perang sebanyak seratus ribu dinar, kuni­kahkan dengan putrinya, dan kuangkat dia sebagai penguasa di negerinya.”‘ Abdullah pun menjalankan sa­ran Ibnu Az-Zubair. Mendengar seruan itu, ketakutan George lebih besar daripada kekhawatiran Abdullah bin Sa’d.
Selanjutnya, Abdullah bin Az-Zubair berkata kepada Abdullah bin Sa’d, “Urusan kita dengan mereka semakin panjang. Mereka terus mendapatkan bantuan. Daerah ini negeri mereka. Sementara itu, kita terputus dari umat Islam dan negerinya. Aku punya ide, besok kita tinggalkan sekelompok pasukan yang terdiri dari prajurit muslim yang saleh untuk bersiap-siap di kemah. Sementara itu, dengan sisa pasukan yang ada kita perangi Romawi sampai mereka bosan. Nah, jika mereka dan umat Islam kembali dari medan perang, ganti muslim yang ada di kemah dan tidak ikut berperang memerangi mereka seketika. Semoga dengan begitu Allah Subhanahu wa Ta’ala  menolong kita.”
Selanjutnya, Ibn Sa’d memanggil beberapa orang sahabat untuk diajak musyawarah. Mereka pun menyetujui rencana itu. Pagi berikutnya, Ibnu Sa’d menjalankan rencana Ibnu Az-Zubair. Kaum muslim yang pemberani tinggal di kemah, sedangkan kuda mereka sudah dipasangi pelana. Sisa pasukan berangkat untuk memerangi Romawi sampai siang. Seperti biasa, Romawi bermaksud keluar dari gelanggang. Tetapi, Ibnu Az-Zubair memaksa mereka bertahan dan terus berperang sampai mereka kelelahan. Beberapa saat kemudian, ia dan pasukan muslim pun kembali dari medan perang. Masing­masing pasukan meletakkan senjata karena kelelahan. Pada saat itu, Ibn Az-Zubair membawa pasukan muslim yang pemberani dan beristirahat di kemah menuju Romawi. Pasukan Romawi tidak menyadari kedatangan mereka, sampai pasukan muslim berbaur di tengah mereka. Mereka pun bertakbir. Karena tidak sempat menyandang senjata, mereka pun dihabisi umat Islam. Abdullah melihat George keluar dari pasukannya. Bersama beberapa orang ia mengejar dan membunuhnya.
Ibnu Az-Zubair melihat George di belakang pa­sukannya di atas kuda berwarna kelabu. Ia bersama dua orang budak perempuan yang menaunginya dengan bulu merak. Di antara dia dengan pasukannya terbentang hamparan putih. Tidak ada seorang pun di sana. Maka, Ibnu Az-Zubair memilih tiga puluh penunggang kuda muslim untuk berangkat bersamanya. Ia menyerang ke arah George sembari berkata pada para penunggang kuda yang bersamanya, “Lindungi punggungku.” Ia pun membelah barisan menuju George. Melihat bahaya, George membelokkan kudanya, tetapi Ibnu Az-Zubair berhasil mengejarnya. Ia menebaskan pedang, dan berhasil memenggal kepala George, lalu menancapkannya di ujung tombak. Gema takbir dikumandangkan. Pasukan muslim menyerang dari sisi yang lain. Musuh dari segala penjuru pun berhasil ditaklukkan. Dan, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi pertolongan pada umat Islam. [ Lihat, Asad Al-Ghabah jilid. 3, hlm. 162, Al-Kamil jilid. 3, hlm. 34, dan Tahdzib Ibnu Asakir jilid. 7, hlm. 401.]
Sumber: “Kisah Orang-Orang Shaleh Dalam Mendidik Anak”, Syaikh Ibrahim Mahmud 
(Sumber:http://kisahislam.net)

Malam & Siang Hanyalah Sebuah Perjalanan


Saudaraku semuslim..
Malam dan siang hanyalah sebuah perjalanan yang selalu dilalui oleh setiap orang. Dia melewatnya selangkah demi selangkah hingga sampai pada akhir sebuah perjalanan. Jika engkau bisa mempersembahkan sebuah perbekalan di setiap langkah tersebut, maka lakukanlah, karena tidak lama lagi perjalanan ini akan berakhir, bahkan dia berlari lebih cepat dari apa yang engkau bayangkan. Maka bekalilah dirimu dalam perjalanan ini dan lakukanlah kewajibanmu, seakan-akan engkau sedang berada dalam perjalanan yang di dalamnya terdapat banyak bahaya para perampok.
Seorang Salaf menuis surat kepada saudaranya (yang isinya), “Wahai saudaraku, engkau berkhayal bahwa engkau selamanya berada di dunia, akan tetapi sebenarnya engkau berada dalam sebuah perjalanan. Engkau digiring dengan cepat, kematian datang menghadangmu, sedangkan dunia telah gulung tikar di belakangmu, umurmu yang telah berlalu sama sekali tidak akan pernah kembali.” [Jami'ul 'Ulum wal Hikam hal.381]
Dikutip dari: ‘Dunia, Kesenangan Yang Semu’, ‘Abdul Malik bin Muhammad al-Qasim, Hal.63-64, Penerbit Pustaka al Inabah
(Sumber:http://kisahislam.net)

Jumat, 11 Januari 2013

Manusia Itu Plagiat

 Kita pasti marah jika kpenemuan kita diikutin malah di dunia ini ada yang namanya hak paten jadi kalau kita ingin membuat sesuatu yang sama seperti yang mereka temukan harus membayar  tapi apakah penemu sadar kalau yang ia temukan itu bukan hasil karya sendiri melainkan meniru buatan Tuha Allah S.W.T nih buktinya

-Helikopter meniru capung
-Robot meniru manusia
-Komputer(jika anda berkunjung ke blog ini menggunakan komputer) yang ada di depan anda meniru kerja otak manusia
-Pesawat meniru burung
-Mouse(jika anda sedang menggunakan komputer) yang sedang anda pegang bentuknya meniru tikus
-Gedung pencakar langit meniru rumah rayap)
-dan masih banyak lagi

 Jadi kalau menemukan sesuatu jangan bangga berterima kasihlah kepada Allah karena dia yang menciptakan segalanya

Selasa, 01 Januari 2013

Sunnah Kok Diejek?

Assalamualaikum, hai sobat sekarang saya ingin memposting sunnah yang kalu diamalkan didepan orang awwam pati diejek langsung aja cekidot ini dia:

1.Makan sampai bersih tiada sisa
2.makan sambil mengemuti jari sampai habis
3.Makan dengan posisi duduk seperti duduk iftirasy tetapi kaki kanan ditekuk keatas(di katakan ga sopan jika ada orang pacaran didepan umum di bilang biasa)
4.Kencing duduk(dikatakan anak perempuan)
5.Diam ketika khutbah jumat(biasanya anak-anak yang seperti ini kalau lagi khutbah Jumat di panggil kawannya tetapi diam di bilang sombong)

Dan masih banyak maaf ya cuma lima karena yang diatas pengalaman saya ada yang mau nambahin?

Hal-Hal yng merusak kehidupan pelajar muslim


Bismillahirrahmaanirrahiym.

Segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya dan kami memohon pertolongan kepada-Nya dan kami memohon ampun kepada-Nya. Dan kami berlindung kepada Allah dari kejahatan-kejahatan diri kami dan dari kesalahan-kesalahan perbuatan kami. Barang siapa yang Allah pimpin dia, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan barangsiapa yang Allah sesatkan dia, maka tidak ada yang dapat memimpinnya. Dan aku bersaksi bahwa tidak ada satupun tuhan (yang berhak disembah dengan benar) kecuali Allah sendiri yang tidak ada satupun sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan Rasul-Nya.

Amma ba'du,

Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah perkataan Allah dan sebaik-baik pimpinan adalah pimpinan Muhammad Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, sejelek-jelek urusan adalah yang diada-adakan, setiap yang diada-adakan adalah bid'ah dan setiap bid'ah itu sesat dan setiap kesesatan itu tempatnya di neraka.

Wahai saudaraku, semoga Allah menjaga kita semua dari kesalahan. Apabila engkau membaca adab pelajar muslim ini dan engkau juga telah mengetahui sebagian dari perangai yang merusaknya, maka ketahuilah bahwa perkara yang paling merusak adab ini adalah:
  1. Menyebarkan rahasia.
  2. Menyitir ucapan suatu kaum lalu disampaikan kepada kaum yang lain.
  3. Kasar dan berlebihan dalam ucapan maupun perbuatan.
  4. Banyak bersenda gurau.
  5. Ikut campur urusan orang lain.
  6. Dengki
  7. Hasad (iri).
  8. Berburuk sangka.
  9. Duduk bersama ahli bid’ah.
  10. Berjalan menuju tempat yang haram.
Jauhilah semua perbuatan tercela ini dan perbuatan-perbuatan  yang semisalnya, dan janganlah engkau melangkahkan kaki menuju ke tempat terlarang, jika engkau melanggar ini maka berarti engkau orang yang lemah agama, tidak berbobot, tukang main-main, ahli ghibah dan ahli namimah, lalu bagaimana mungkin engkau bisa menjadi seorang pelajar yang handal yang mempunyai ilmu serta mampu mengamalkannya?
Semoga Allah meluruskan langkah-langkah kita, dan semoga Dia menganugerahkan semuanya dengan ketakwaan, dan kebaikan duni a dan akhirat. Semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan Shahabat beliau.

Bakr bin ‘Abdullah Abu Zaid
25/10/1408 H. (Friday 10 June 1988)
Beberapa hal yang disebutkan oleh Syaikh Bakr ini (pada kesepuluh poin diatas) pada dasarnya adalah sebuah cela yang sangat besar, baik bagi penuntut ilmu ataupun orang awam. Adapun tertera link pada poin di atas adalah yang sudah kami berikan penjelasannya. Semoga bermanfaat.

Syarh Hilyah Thalibil 'Ilmi (Syarh Adab & Manfaat menuntut ilmu), Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin, Pustaka Imam Asy-Syafi'i, Maktabah Nurul Huda Cet I 1424 H/2003 M.


(sumber:theabdurr.blogspot.com)